Transportasi apa yang sering teman-teman gunakan ketika traveling? darat? laut atau udara nih??
Kalau gue sih karena anaknya takut ketinggian, udah pasti lebih menggunakan transportasi darat ya, baik itu bis atau kereta. Apalagi kalau selama perjalanan gue bisa betah banget ngeliatin pemandangan yang gue lewati.
Sementara untuk transportasi udara, bisa dibilang jarang gue gunakan, yah dalam setahun masih bisa dihitung dengan jari, kalau transportasi laut malah ini lebih langka lagi, paling gue naik perahu kalau mau mengunjungi pulau-pulau kecil di sekitaran laut Jakarta aja. Masih ingat gue terakhir menyebrang pulau sekitar 2 tahun lalu buat liburan ke pulau Tidung.
Makanya gue tuh buta banget
gimana standar keselamatan kalau naik kapal laut dan pengamannya oleh
petugas-petugas terkait, sampai akhirnya dapat kesempatan untuk belajar dan
bahkan diajak berlayar langsung ke sekitaran pulau seribu sama KPLP (KESATUAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI).
Udah pada kenal belum sama KPLP? Kalau belum yuk kita kenalan dulu biar lebih akrab!
KPLP atau dikenal juga
dengan Indonesia Sea And Coast Guard ternyata sudah
berdiri sejak sebelum Perang Dunia Ke-2 tahun 1942, yang diatur dalam Dienst van Scheepvaart (Dinas Pelayaran)
dan Gouvernment Marine (Armada Pemerintah). Keberadaan KPLP di Indonesia jelas landasan
hukumnya, yakni Peraturan Pelayaran (Scheepvaart Reglement) LN. 1882 No.115
junto LN. 1911 No. 399 tentang Kepolisian di laut), UU Pelayaran
(Scheepvaart Ordonantie) 1936 (Stb. 1936 No.700).Udah pada kenal belum sama KPLP? Kalau belum yuk kita kenalan dulu biar lebih akrab!
Peraturan Pelayaran 1936 Pasal 4, dan Ordinansi
Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim 1939 Pasal 13. Setelah pengakuan
kedaulatan NKRI tanggal 27 Desember 1949, nama organisasi KPLP kemudian berubah
menjadi Dinas Penjaga Laut dan Pantai (DPLP), berdasarkan Pengumuman Menteri
Perhubungan,Tenaga dan Pekerjaan Umum Nomor 3 Tanggal 9 Juni 1950.
Dalam perjalanannya, Organisasi KPLP terus mengalami perubahan nama hingga pada tahun 1973 sampai dengan sekarang kembali berubah menjadi Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai dengan level organisasi setingkat Direktorat, yang disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.14/U/Phb-1973 tanggal 30 Januari 1974. Hal inilah yang menjadi dasar penetapan hari lahir KPLP yang diperingati setiap tanggal 30 Januari, di mana pada tahun 2020 ini KPLP telah berusia 47 tahun.
Dalam melaksanakan tugasnya, KPLP didukung oleh prasarana berupa 5 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP), yaitu :
1. Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok
2. Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban
3. Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Tanjung Perak
4. Pangkalan PLP Kelas II Bitung
5. Pangkalan PLP Kelas II Tual
Bagai Hayati yang disuruh pulang sama Zainuddin dari Tanjung Priok menuju Padang Panjang. |
Berlayar bareng #transmate Hayoo gue yang mana? |
Eh lupa belum gue kasih tau ya apa itu AIS? penjelasannya ya lewat info grafik berikut ya!
Selain itu, saat ini
Ditjen Perhubungan Laut memiliki 373 unit kapal patroli yang tersebar di 5
Pangkalan PLP dan Kantor Syahbandar di seluruh Indonesia. Adapun kapal-kapal
yang dimiliki oleh 5 Pangkalan PLP ditugaskan khusus untuk berpatroli
melaksanakan penegakan hukum di laut, baik itu menyangkut kapal berbendera
Indonesia maupun kapal asing yang beroperasi masuk ke Indonesia.
Sedangkan kapal-kapal
patroli yang ada di Kantor Syahbandar hanya beroperasi di Daerah Lingkungan
Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp). Sementara
untuk daerah di luar DLKr dan DLKp ini menjadi kewenangan dari 5 Pangkalan PLP.
intip-intip dikit ke ruang nakhoda |
Kapal-kapal patroli
tersebut telah diinstruksikan untuk melakukan Patroli Keselamatan Maritim
secara rutin untuk melakukan pengawasan, penjagaan dan penegakan hukum terkait
keselamatan pelayaran di seluruh wilayah perairan Indonesia. Pada saat Operasi
Natuna misalnya, KPLP turut berpartisipasi secara aktif dengan mengerahkan
kapal patroli KN. Sarotama P.112 dan KN. Kalimasadha P.115 dari Pangkalan PLP
Kelas II Tanjung Uban untuk melakukan penjagaan dan pengamanan.
Semoga
sedikit info yang gue bagikan ini bisa berguna untuk teman-teman ya!
Gue malah pertama kali naik kapal justru bukan di indonesia. Malah d negri orang.
ReplyDeleteTapi, liat isi dalem kapal dan dapet penjelasan seru kayak gtu, enak ya.
Dan psti pnya stok foto banyak dong ya