Setelah mendapat rujukan dari puskesmas untuk melakukan operasi frenektomi, akhirnya gue menyiapkan mental dan bersiap untuk dioperasi, kebetulan gue dirujuk ke Rumah Sakit Brimob Kelapa 2 Depok. Karena menurut informasi yang gue dapet dari dokter gigi yang ada di Puskesmas, Periodentist yang ada di Depok cuma ada di Rumah Sakit Brimob Kelapa 2, ya meskipun biaya operasinya tidak bisa di cover oleh BPJS, mueheheh tapi gue bersyukur biaya obat dan checkup pasca operasi masih bisa dicover BPJS.
Btw Periodentist itu apaan sih Pir? Kok rasa-rasanya baru denger nih
Ok baik sekalian akan gue jelasin sedikit mengenai 8 kategori dokter gigi :
1. Pedodontis (SpKGA)
Pedodontis akan melakukan pencegahan dan perawatan semua
kelainan dan penyakit pada gigi dan mulut anak secara komprehensif, baik anak
yang normal, maupun anak dengan kebutuhan khusus.
2. Orthodontist,
Sp.Ort (Ahli Meratakan Gigi)
Untuk kalian yang ingin meratakan dan merapihkan gigi, datang dan periksakan
keadaan gigi pada Anda pada dokter yang bergelar Sp. Ort. Karena, dokter tersebut akan memberikan perawatan
konvensional dan radikal pada maloklusi ringan sampai yang berat.
3. Endodontis, Sp.KG
(Spesialis Konservasi Gigi)
Untuk perawatan secara estetika, datanglah kepada dokter
spesialis konservasi. Pada saat Anda datang, dokter akan memberikan pencegahan
dan penanggulangan karies, restorasi, kosmetik gigi, perawatan endodontik
konvensional, dan bedah.
4. Periodontis
(SpPerio)
Untuk menjadi periodontist, seseorang harus
menyelesaikan pendidikan sarjana empat tahun dan melanjutkan pendidikan di
bidang pengobatan gigi atau bedah gigi. Ia harus menyelesaikan program
residensi atau magang, yang dapat memakan waktu lebih dari 5 tahun. Hanya
setelah menyelesaikan program residensi, seorang dokter gigi dapat memperoleh
sertifikat dari badan yang berwenang untuk melakukan praktik sebagai
periodontist. Namun, periodontist tetap harus melanjutkan pendidikannya, sebab
sertifikat yang diberikan harus diperbaharui setiap enam tahun.
Meskipun beberapa periodontist membuka praktik
pribadi, beberapa di antaranya bekerja di lembaga pelayanan kesehatan seperti
klinik daerah atau rumah sakit. Selain itu, juga dapat ditemui di sekolah dan
organisasi nirlaba.
Periodontist bekerja secara dekat dengan teknisi
radiologi, dokter gigi umum, dan spesialis lainnya seperti endodontist untuk
membantu pasien mendapatkan senyum yang indah dan kesehatan gigi optimal.
5. Oral
Surgeon, Sp.BM (Spesialis Bedah Mulut)
Ingin mencabut gigi atau operasi sumbing? Segeralah
periksakan kepada dokter spesialis bedah mulut. Karena tugas pembedahan
seperti ini, hanya dokter bergelar Sp.BM yang mampu melakukannya.
6. Prosthodontist,
Sp.Prost (Spesialis Prosthodonsi/Ahli Gigi Turunan)
Penggantian gigi yang hilang dengan membuat gigi tiruan, dan
perawatan sendi, hanya mampu dilakukan oleh dokter ini, bukan yang lain.
7. Oral
Medicine, Sp.PM (Spesialis Penyakit Mulut)
Perawatan penyakit mulut karena bakteri dan jamur,
halitosis, dan perawatan sendi dan rahang.
8. Dental
Radiologist (SpRKG)
Spesialis yang terakhir radiologist, merupakan spesialis
padiologi kedokteran gigi yaitu melakukan interpretasi radiologi kedokteran
gigi.
Nah karena problem gue adalah pada bagian gusi, maka
ditangani oleh Periodentist! Atau istilah kedokterannya tindakannya disebut
Frenektomi, dimana penyebabanya adalah frenum
yang terkait dengan bibir atas yang berada di garis tengah, cenderung
menyebabkan atau memperparah jarak antara gigi depan atas dua (gigi insisivus
sentral) dan ini terrlihat tidak sedap dipandang mata.
Frenum yang seperti itu yang juga masuk ke
dalam gusi yang juga bisa menjadi penghalang bagi ortodontis untuk bisa menutup
celah di antara gigi depan. Dalam keadaan tersebut maka frenektomi
‘maxillary’ akan dilakukan.
Senin 20 Agustus 2018, gue berjalan mantap
menuju rumah sakit, takut gak Pir? Ya namanya mau dioperasi, takutlah! Eh iya
seminggu sebelumnya gue juga diminta untuk test lab dulu untuk mengetahui
kondisi kesehatan gue, alhamdulilah hasilnya bagus cuma hemoglobinnya aja agak
rendah dan itu juga menjadi penyebab operasi gue sempat tertunda beberapa hari,
jadi dokter meresepkan vitamin penambah darah agar pas operasi nanti HB gue diharapkan
normal.
Ilustrasi operasi frenektomi : Pita gusi yang ditengah itulah yang akan dibuang dan itulah yang menyebabkan gigi kelinci gue renggang |
Mungkin kalian ada yang butuh Periodentist silakan disimpan baik-baik |
“Eh . . eh santai aja, sepatunya dipake
aja!”
Gue langsung menuruti anjuran dokter
sembari nyari posisi yang enak biar kepala gue nanti gak pegal. Kemudian lampu
diatas muka gue ini langsung nyala!
Hasil Lab gue |
“Ayo coba dibuka mulutnya!”
Ok, gue nganga selebar-lebarnya, namun
kemudian dokternya nanya ke perawat yang ada di sampingnya.
“Suara apa tuh? azan yah?”
“Suara apa tuh? azan yah?”
Gue juga berusaha menyimak, dan benar emang
suara azan zuhur sedang berkumandang!
“Oh azan Zuhur yah, kita sholat dulu aja
yah,” begitu pinta dokter Rike.
Ini gue dan dokter Rike di RS Brimob Kelapa 2 Depok. Dua minggu pasca operasi Frenektomi dan dan sekaligus melepas jaitan |
Masya Allah gue cuma senyum-senyum dan
bergegas izin ke Musholla yang ada di lantai 1. Setelah sholat sekitar jam 1
siang akhirnya operasi dimulai.
Hal pertama yang gue lakuin adalah TUTUP MATA! Iya demi apapun yah gue tuh takut liat alat-alatnya, meski tadi sempet liat jarum suntik yang akan disuntikkan ke gusi gue, enggak sakit kok, sakitan juga emposan emak yang sering didaratakan ketika gue kecil dan sering ngompol.
Oh iya saat pendaftaran di rumah sakit
Brimob, kalian akan diminta 2 lembar foto kopi kartu BPJS dan juga 2 lembar foto
kopi KTP, lalu membayar 10.000 untuk pembuatan kartu.
|
Hal pertama yang gue lakuin adalah TUTUP MATA! Iya demi apapun yah gue tuh takut liat alat-alatnya, meski tadi sempet liat jarum suntik yang akan disuntikkan ke gusi gue, enggak sakit kok, sakitan juga emposan emak yang sering didaratakan ketika gue kecil dan sering ngompol.
Selang beberapa menit bibir atas gue mati
rasa, lalu dokter meminta gue untuk berkumur-kumur. Setelah sebelumnya gue dikasih
semacam cairan rasa strawberry, yang katanya akan membantu mengurangi rasa
sakit.
Selama operasi berlangsung gue sama sekali gak berani buka mata! Moon maap nyali gue emang cuma sebesar butiran debu.
Selama operasi berlangsung gue sama sekali gak berani buka mata! Moon maap nyali gue emang cuma sebesar butiran debu.
Tapi yang sempat gue rasa ada seperti “cetit”
gitu dari mulut, ya rasanya kaya sehelai uban yang dicabut dari kepala,
sisanya? Sama sekali gak terasa!
25 menit berlalu, sampe dokter bilang,
“Saya mulai jahit yah”
“Saya mulai jahit yah”
Iya benangya sempet nyentuh bibir gue dan lagi gue cuma merem aja sambil dzikiran! Jadi setiap selesai melakukan tindakan dokter Rika langsung menjahit bagian yang terpotong, biar cepat rapet dan gak banyak darah juga yang keluar. Benar aja Frenektomi ini menghadiahiku sebanyak 6 jahitan.
Selesai operasi, jaitannya ditutup dengan periodontal
pack! Yang tekstur dan rasanya kaya permen karet rasa strawberry, kalo boleh
request sih gue mau rasa matcha atau watermelon gitu, heh LO KATA ES KRIM Pir!
Total biaya Operasi frenektomi |
Setelah operasi gue pergi ke apotek untuk
nebus beberapa obat dan antibiotik, alhamdulilah sih obatnya ditanggung BPJS, cuma
ngantrinya itu sampe 5 sore :’) padahal gue selesai operasi sekitar jam 13.30.
Alhamdulilah banget gue dibantuin sama emak-emak yang juga lagi antre di sana, mungkin kasihan sama gue karena selama antre gue sendirian dan berkali-kali ke kamar mandi untuk buang ludah yang masih bercampur dengan sisa-sisa darah dan selama itu pula gue tidak diijinkan untuk berkumur-kumur khawatir periodontal packnya belum menyatu dengan gigi gue.
Alhamdulilah banget gue dibantuin sama emak-emak yang juga lagi antre di sana, mungkin kasihan sama gue karena selama antre gue sendirian dan berkali-kali ke kamar mandi untuk buang ludah yang masih bercampur dengan sisa-sisa darah dan selama itu pula gue tidak diijinkan untuk berkumur-kumur khawatir periodontal packnya belum menyatu dengan gigi gue.
Awalnya Nyokap gue menawarkan diri buat
nemenin operasi, namun gue melarangnya, bukan apa-apa sih itu si Ibu Lusi gak
bisa banget nyium aroma obat yang ada di rumah sakit, langsung pusing Dia, ya
daripada nanti Dia pingsan kan, atuh mending gue sendiri aja hehe.
Gue juga mau berterima kasih sama Driver gojek
yang mau nge-pickup gue setelah operasi, sebelumnya gue udah nulis juga di
chat,
“Pak mohon maaf, nanti saya gak bisa bicara soalnya baru selesai operasi”
“Pak mohon maaf, nanti saya gak bisa bicara soalnya baru selesai operasi”
Alhamdulilah Bapaknya paham, jadi ya selama diperjalanan gue pake bahas tubuh buat nunjukin arah jalan ke Drivernya ehehe!
Menjelang Isya, gue akhirnya baru berani minum, itupun pake sedotan dan memang gue dianjurkan untuk makan dan minum yang dingin-dingin dan sangat diharamkan untuk makan/minum yang panas-panas.
Segitu dulu yah cerita operasi Frenektominya, buat yang mau baca latar belakang gue diharuskannya operasi frenektomi, kalian bisa cek postingan berikut yah!
Nah untuk cerita pemasangan behel,
dipostingan yang ini yah!
Terima kasih sudah mampir!
No comments:
Post a Comment
Naek ke Genteng pake baju batik
batiknya dibeli di pulo gedong
Abang Ganteng dan Mpok yang cantik
kalo udah baca jangan lupa kasih KOMEN doonk