Gimana jagoan kalian lolos ke final
Piala Dunia? Beberapa hari lalu gue sempet liat David Beckham lewat instagramnya yang nantangin
taruhan ke Zlatan Ibrahimovic menjelang pertandingan Inggris VS Swedia, Kalo
Inggris menang Beckham minta ditemenin nonton pertandingan timnas dan
Ibrahimovic harus memakai jersey Inggris, tapi kalo Swedia menang Om
Ibrahimovic minta ditraktir di IKEA sama Beckham.
Lalu gimana hasilnya?
Dengan legowo Ibrahimovic menerima
kekalahan dan akan terbang ke Inggris untuk nemenin David Beckham nonton
pertandingan timnas Inggris plus memakai jerseynya.
Sportifitas!
Yup itulah yang ingin diusung lewat
dunia olah raga! Ini juga yang ingin disampaikan oleh Indonesia dalam menyambut
hajat besar Asean Games 2018. Pada event Asian Games kali yang diikuti oleh 45
negara dengan jumlah cabang yang dipertandingkan adalah 40
cabang dan sekitar 15 ribu atlet dan 7 ribu official dari seluruh negara
peserta.
Euforia
Jauh hari gue udah mulai melihat di berbagai sudut Ibukota mulai berbenah diri sekaligus menyulut api semangat dengan memperkenalkan tiga maskot Asian Games yang bisa kalian temui dengan mudah, seperti di Halte Transjakarta, kantor pemerintahan bahkan ada di pusat perbelanjaan.
Pernak-Pernik Asian Games di Halte Transjakarta Sarinah (Dokumentasi Pribadi) |
Untuk mengantisipasi tingginya antusiasme
dan peningkatan jumlah peserta Asian Games
2018, ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar hajat ini
berjalan sesuai dengan harapan, seperti masalah transportasi di Jakarta. Gak
bisa dipungkiri Macet sudah masuk dalam menu sehari-hari di Ibukota.
#AsianGamesLancar #Energyofasia
Foto : Tim Kamadigital |
#AsianGamesLancar #Energyofasia
Sementara itu untuk penyelenggaraan Asian Games
ada berbagai syarat yang harus dipenuhi, antara lain waktu tempuh maksimal dari
wisma atlet ke venue serta kadar maksimal CO2 yang diperbolehkan.
Pembatasan waktu tempuh maksimal Asian Games
adalah 30 menit, baik itu dari tempat menginap ke venue maupun dari venue ke
venue. Pembatasan ini dibuat dengan tujuan agar atlet tidak stres dan
kehilangan kebugaran akibat perjalanan panjang ke venue, juga untuk menjamin
kelancaran jadwal pertandingan. Demikian juga dengan pembatasan ambang batas
CO2 atau karbon dioksida yang diperbolehkan. Kadar karbondioksida yang tinggi
akan menurunkan kebugaran dan kemampuan atlet.
Mengingat ketatnya persyaratan penyelenggaraan
Asian Games dan tantangan yang sangat komplek menyangkut transportasi di
Jakarta dan Palembang, maka dibutuhkan paket kebijakan yang dapat menjamin agar
Asian Games bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan regulasi. Begitu juga
dengan masyarakat terdampak paket kebijakan Asian Games, harus mendapatkan
solusi sehingga aktifitasnya tetap bisa berjalan dengan baik.
Foto : Tim Komunikasi Menpora |
Tantangan mendasar yang dihadapai sebagai penyelenggara Asian Games
adalah besarnya jumlah lalu lintas orang dari dan menuju ke berbagai venue.
Setiap pagi akan ada 15.000 atlet dan
7000 official pergi ke venue, ditambah dengan jumlah penonton yang tentu saja akan
jauh lebih besar lagi.
Jika tidak diatur dengan ketat maka arus lalu lintas akan kacau. Jadi bila memungkinkan gunakan kendaraan umum saja yah, untuk mengurangi derasnya kendaraan yang melintas.
Grafis : Humas BPTJ, Kemenhub RI |
Jika tidak diatur dengan ketat maka arus lalu lintas akan kacau. Jadi bila memungkinkan gunakan kendaraan umum saja yah, untuk mengurangi derasnya kendaraan yang melintas.
Kebijakan Pemerintah
Untuk mendukung Akses transportasi
selama Asean Games berlangsung, Kementerian Perhubungan melalui
BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) meluncurkan 3 paket kebijakan
transportasi untuk menjamin pelaksanaan Asian Games lancar.
Ketiga paket kebijakan ini mulai diujicobakan
per tanggal 2 Juli 2018.
Ketiga paket kebijakan tersebut yaitu Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL), Penyediaan Angkutan Umum serta kebijakan Pembatasan Lalu Lintas Angkutan Barang (golongan III, IV, dan V). Selain untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan Asian games, dikeluarkannya ketiga paket kebijakan tersebut juga untuk mendorong masyarakat agar beralih ke kendaraan umum.
Grafis : Humas BPTJ, Kemenhub RI |
Ketiga paket kebijakan tersebut yaitu Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL), Penyediaan Angkutan Umum serta kebijakan Pembatasan Lalu Lintas Angkutan Barang (golongan III, IV, dan V). Selain untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan Asian games, dikeluarkannya ketiga paket kebijakan tersebut juga untuk mendorong masyarakat agar beralih ke kendaraan umum.
Grafis : Humas BPTJ, Kemenhub RI |
"Asian Games menjadi momentum guna
mengedukasi masyarakat untuk mau beralih dan memanfaatkan transportasi umum.
Selain efektif mengurai kemacetan, peralihan ini juga memberi efek pada
penurunan tingkat polusi udara," tegas Bambang Prihartono, Kepala Badan
Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), saat menjelaskan tentang uji coba paket
kebijakan transportasi.
Kalo yang ini pernak-pernik Asian Games yang ada di Kali Jodo (Dokumen Pribadi) |
Menurut Bambang Prihartono, paket kebijakan
tersebut telah dikaji secara matang dengan melibatkan seluruh stakeholder
terkait. Antara lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Korlantas Polri,
Ditlantas Polda Metro Jaya, INASGOC, Kementerian PUPR, Penyelenggara Jalan Ton,
dan instansi lainnya. Harapannya, batas waktu tempuh atlet menuju venue yang
ditentukan oleh penyelenggara bisa terpenuhi.
"Oleh penyelenggara ditentukan batas waktu tempuh selama 30 menit. Lebih dari itu, pertandingan bisa kacau dan atlet bisa stres. Ini menjadi tantangan tersendiri mengingat tingkat kemacetan di Jakarta cukup tinggi. Hasil kajian kami menunjukkan perluasan kebijakan ganjil genap di jalan-jalan arteri Jakarta harus dilengkapi dengan kebijakan pendukung lainnya," imbuhnya.
Kemudahan
Untuk Masyarakat
Pemberlakukan ganjil genap yang diperluas
diberlakukan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat untuk tetap
bisa melakukan aktifitasnya sehari-hari. Jika kebijakan pertama (Manajemen Rekayasa Lalu Lintas) diberlakukan untuk menjamin
kelancaran arus lalu lintas maka paket kedua (Penyediaan Angkutan Umum) adalah
kompensasi bagi masyarakat terdampak kebijakan pertama.
Kebijakan ini juga ditujukan untuk
menunjang mobilitas masyarakat akibat dari kebijakan pengaturan penggunaan
kendaraan pribadi serta mendukung kebutuhan wisatawan mancanegara yang datang
untuk menikmati Asian Games.
Grafis : Humas BPTJ, Kemenhub RI |
Kebijakannya meliputi penambahan armada bus Transjakarta ke venue sebanyak 76 unit dari kondisi existing 294 unit, penyediaan 57 unit bus dari Hotel/Mall ke Venue, penyediaan 204 bus khusus untuk wilayah-wilayah yang terdampak perluasan kebijakan ganjil-genap, serta penyediaan 10 unit bus guna keperluan non pertandingan (wisata). Menariknya, semua bus dengan trayek menuju venue akan digratiskan untuk masyarakat umum.
Kebanggaan Bangsa
Asian Games adalah event besar yang menjadi
kebanggaan sekaligus pertaruhan nama baik bangsa. Ribuan jurnalis dari 45
negara akan menjadi mata bagi sekitar 4,4 milyar penduduk Asia untuk ikut menikmati
pesta olahraga terbesar di benua ini. Untuk itu diperlukan partisipasi dan
dukungan masyarakat agar pesta orahraga ini bisa sukses.
Bentuk dukungan dan pasrtisipasi langsung oleh masyarakat yang akan sangat membantu kesuksesan Asian Games antara lain berpindah alat transportasi dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
Nah kita sebagai anak muda, juga
diharapkan ikut berkontribusi dalam gemuruh Asean Games, dimulai dengan hal-hal
kecil, seperti menjaga ketertiban dan kebersihan di venue. Seperti yang dilakukan oleh Timnas Jepang yang membersihkan
sampah usai pertandingan Jepang VS Kolombia pada piala dunia 2018 bisa kita
jadikan acuan untuk menorehkan hal-hal positif dalam Asean Games 2018 ini.
Euforianya udah terasaaaaa banget. Makin deket makin enggak sabar. Btw, kusuka Jakarta jadi lebih cantik karena euforia ini wkwkwk banyak mural dan lukisan warna-warni.
ReplyDelete