Pernah ngebayangin walking
tour dan menyusuri pemakaman?
Kalau belum, gue akan ngasih tahu pengalaman gue yang sempat berwisata ke tanah
kuburan bareng @jktgoodguide akhir maret lalu.
Jadi buat kalian yang pengen berwisata dengan sensasi berbeda atau pengen ngulik hal-hal yang tersembunyi dari Jakarta, kalian bisa
ikutan tur dari @jktgoodguide setiap minggu eh bulan deng! tema dan rutenya
beda-beda juga jadi gak monoton. Kebetulan pas gue daftar rutenya adalah Karet
Kuningan-Ereveld, yang merupakan pemakanan Belanda. Kalau kalian ke Mall Kokas
pasti sesekali pernah dong liat hamparan pemakaman
Menteng Pulo yang ada di samping Kokas.
Nah pemakaman ereveld masih berada satu kawasan dengan
menteng pulo. Lebih tepatnya sih berada di depan kantor kelurahan Menteng Atas. Untuk menuju ke sini gue
mengawali meeting point di Plaza
Festival kemudian menyusuri jalan HR. Rasuna
Said dan belok ke arah jalan Casablanca. Sebenernya kalau kalian emang
tujuannya langsung ke Ereveled lebih dekat lewat jalan Bakrie (belakang Plaza
Festival, menuju arah Epicentrum) atau naik ojek online aja dari stasiun tebet,
muehehe.
Hajjah
Rangkayo Rasuna Said itulah nama lengkapnya yang merupakan sosok
pejuang kemerdekaan dan juga jurnalis, penjelasannya di sini. Pada zaman sebelum
kemerdekaan Rasuna Said dengan lantang mengkritik pemerintah Belanda yang
membuat sistem dan budaya perempuan menjadi lemah.
Merasa terancam dengan apa yang dilakukan Rasuna Said,
kemudian pihak Belanda mengasingkannya ke Semarang. Meski diasingkan kobar
semangatnya gak pernah padam, justru dalam masa pengasingannya tokoh Pahlawan Nasional ini (Bedasarakan Surat
Keputusan Presiden RI No 04/TK/Tahun 1974 tanggal 13 Desember 1974) makin rajin
menulis dan menerbitakan majalah mingguan “Menara Poetri” untuk mengkritik
penguasa saat itu.
Menyusuri langkah sepanjang jalan Rasuna sambil ngedengerin
informasi dari Mas Huans,
gue seperti diajak masuk dalam atmosfer masa lalu,
banyak hal-hal menarik yang gue dapati, seperti urban legend horornya jalan Casablanca. Gak terasa akhirnya gue
mulai memasuki gerbang pemakaman Menteng Pulo. Tapi Pemakaman Ereveled masih
berada beberapa ratus meter di depannya.
Jadi tuh di Pulau Jawa ini ada 7 makam kehormatan Belanda,
nah yang paling terkenal itu ya Ereveld Menteng Pulo, karena di sana juga ada
gereja Simultan (Simultaankerk) dan di sampingnya ada ruang khusus sebagai
tempat penyimpanan abu jenazah.
Kolam di Columbarium ini akan memantulkan bayangan dari seluruh bentuk bangunan arsitek yang mengelilingi kolam tersebut Foto by: Aris. |
Inilah sebagian guci tempat penyimpanan abu jenazah yang tersimpan di Columbarium, Foto by : Aris |
Ini merupakan pemakaman Ereveld |
Masih di kawasan Ereveld ternyata ada pemakaman Inggris, dan Pakistan cuma sudah beda pengelola, tapi
karena masih satu kawasan kalau ada pengunjung yang ingin mampir dipersilakan,
asal tetap menjaga nilai-nilai kesopanan.
Buat temen-temen yang mau berkunjung dipersilakan loh,
karena makam ini dibuka untuk umum, cuma tidak diperkenankan untuk foto dengan
tujuan komersil.
asli, gue juga baru tau, kalo Rasuna Said itu perempuan juga. nilai sejarah gue bener-bener kosong.
ReplyDeleteditambah lagi, gue enggak tau ini tempatnya dimanaa. gue ngerasa gagal jadi orang jakarta. sama sekali enggak tau jalan. ga pernah ke kokas juga.
sedih banget baca tulisan lu, vir. Jdi mengingatkan diri gue klo gue enggak tau apa-apa tentang Jakarta.
Kalau ada rencana mau walking tour lagi, aku ikut nimbrung dong, Vir hehehe :p Biar ada temennya
ReplyDeletekalau saya sudah tahu rasuna said
ReplyDeletesecara pahlawan dari sumatera barat
dari SD sudah belajar
btw...maaf itu pemandunya salah kali ya bilang dari tanah rencong
Aku kira Rasuna Said ya laki2. Tp ada kan Mbak Rasuna-Una itu, perempuan tapi ya. Kalau ke pemakanam kaya pahlawan atau org2 yg byk berjasa kaya di Menteng Pulo sih belum. Tapi kalau pemakaman wali, sunan, itu sering. Judulnya wisata religi
ReplyDeleteMasya Allah ternyata ku juga salah sangka!!
ReplyDeleteSelama ini ku kira HR Rasuna Said itu cowo! Maafkan hamba :((
jktgoodguide selalu punya rute unik yang wajib banget diikutin. Untungnya aku pernah ikutan walking tour ini waktu Ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Nanti ku ceritain uga ah di blog! Biar kayak rangorang hahahah
Radhian - blogger favoritmu
Ibu Rasuna Said itu dari tanah rencong ya? ohhhh...kirain dari Sumatera Barat, karena kalau tak salah di mana...gotu yang nyebutin beliau dari SUMBAR
ReplyDeleteWaw... twrnyata ada juga ya wiaata seperti ini. Menarik juga makam makan yang ada disana. Tema nya juga macam macam. Yang paling penting, kesan seram sudah berubah dan mengingatkan kita pada tujuan akhir
ReplyDeleteHmm....gimana kalo tournya dibikin malam saja yah, pasti ngeri ngeri sedap eui...
ReplyDelete