Kampung Bekelir, Seni Mengalir di Sisi Cisadane

Ada yang pernah main ke kampung warna-warni Jodipan di Malang? Belum? Sama Pira juga heheh! ngintip-ngintip fotonya diblog tetangga bagus juga viewnya yang colorfull gitu, cucok meong deh kalo buat Foto-foto. Pengen juga ah ke sana kapan-kapan.

Difotoin sama Derus Kapan lagi bisa motret Bidadari ye khan 

Tapi ternyata di Tangerang ada kampung yang gak kalah colorfull kaya di Malang, namanya kampung bekelir. Kampung ini diresmikan tanggal 19 November 2017. Alamatnya di Jl. Perintis Kemerdekaan No.16, Babakan, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118 tepat di jalan protokol yang berdampingan dengan sungai Cisadane jadi akses menuju ke sana terbilang cukup mudah dijangkau. 

Senengnya bisa ngobrol langsung bareng Pak Abu Sofyan Lurah Kampung Bekelir

Awalnya kampung ini merupakan pemukiman kumuh yang padat penduduk, kemudian Ibnu Jandi sebagai inisiator mengadaptasi pemikiran salah sorang seniman asal luar negeri yang mengungkapkan “Pemukiman kumuh tidak seharusnya dihancurkan, melainkan ditata ulang.”

Kemudian didukung oleh lurah setempat Abu Sofyan, mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk diberikan sentuhan seni di tembok-tembok rumahnya. Ada sekitar 120 seniman dari dalam dan luar negeri yang ikut berpartisipasi memberikan warna baru di kampung bekelir ini. 

Gak perlu nunggu imlek kalo cuma mau foto sama barongsai, di kampung bekelir kamu bisa setiap hari heheh

Pemilihan nama bekelir ini berasa dari kata “colour” dalam bahasa portugis “cololir” namun diserap menjadi “kelir”  yang artinya mewarnai.

Di kampung Bekelir setidaknya pengunjung bisa menemukan 1000 mural dan grafiti warna-warni yang bisa dijadikan background untuk berfoto! gilaak 

Bukan cuma kampungnya aja yang digambar, pendopo kampung bekelir yang berada tepat dipinggir sungai cisadane, gak luput dari sentuhan jari lentik para seniman

Ada 3 konsep gambar yang bisa pengunjung temukan di kampung bekelir ini :

1. Penghijauan

2. Mural

3. Grafiti Warna-warni

Setiap gambar-gambar yang tertoreh di tembok rumah warga, biasanya menceritakan kisah si pemilik rumah tersebut, seperti rumah yang sempet Pira datangi karena tergoda dengan gambar kue yang warna-warni. 

 Kalo ke Kampung Bekelir jangan lupa foto di rumah ini yah, sekalian beli kuenya heheh

Setelah Pira usut lebih jauh ternyata si pemilik rumah memang pembuat kue hehhe, ditemboknya pun tergambar logo kue miliknya, kemudian seniman menambahkan juga gambar-gambar kue dengan nuansa pastel yang super gemeesh! Jadi kalo kamu mampir ke rumah ini, kalo abis foto jangan lupa beli kuenya juga ya heheh.

Untuk foto-foto narsis di kampung ini gratis kok, tapi jangan lupa beli juga oleh-oleh khas kampung bekelir kaya keripik jengkol, empek-empek bekelir dan juga souvenir, karena dengan begitu kita ikut memajukan usaha warga kampung bekelir.

Oh iya kalo kamu suka pergi sendirian tapi tetep pengen narsis jangan khawatir, kakak-kakak di kampung bekelir siap jadi pemandu plus dimintain tolong buat motoin kamu, mereka ramah banget dijamin kalian betah lama-lama di kampung bekelir.

(Di fotoin Kang Aip) Misal gak sengaja lewat kampung bekelir tapi gak sempet mampir ke dalam, kamu tetep bisa berfoto di padestrian di depan pintu masuk kampung bekelir, pokoknya kalo melintas di jalan Perintis kemerdekaan terus liat tembok penuh karya seni warna-warni, gak salah lagi berarti kamu lagi ada di depan kampung bekelir

Kedepan rencananya selain kampung bekelir dijadikan kampung wisata, Lurah setempat ingin memanfaatkan aliran sungai cisadane sebagai jalur transportasi wisata, keren ugha nih terobosannya, kita doain semoga rencana segera terealisasi. 

Kita udah mampir ke @kampungbekelir kamu kapan?